Serang – Berbeda dengan PT Banten Global Development (BGD) yang slot anggaran Rp 25 miliar pada APBD 2019 dicoret Pemprov dan DPRD
Bank Banten anak perusahaan dari BGD justru mendapat kucuran tambahan Rp 6 miliar dari draft awal Rp 125 miliar menjadi Rp 131 miliar.
Keputusan resmi tersebut disampaikan oleh Pemprov dan DPRD setelah, mereka melakukan kesepakatan pengesahan APBD Banten 2019, pada Kamis tanggal 22 November lalu.
Sekretaris Tim Anggaran Pemerintah Daerah (TAPD) Banten yang juga Kepala Biro Administrasi Pembangunan (Adpem) Banten, Mahdani, membenarkan adanya tambahan Rp 6 miliar untuk penyertaan modal Bank Banten.
“Iya awalnya diusukan Rp125 miliar, tapi kami bersepakat, untuk penyertaan Modal Bank Banten di tahun 2019 ditambah Rp6 miliar, jadi semuanya menjadi Rp131 miliar,” katanya, Minggu (25/11).
Swmwntara, Wakil Gubernur Banten Andika Hazrumy mengungkapkan, penambahan penyertaan modal kepada Bank Banten di APBD 2019 lebih diarahkan dalam upaya menyehatan bank.
Adapun alasan pemprov belum juga menunaikan seluruh kewajiban dalam Perda nomor 5 tahun 2013 dikarenakan adanya keterbatasan kemampuan keuangan daerah.
Untuk bagaimana formulasi penyehatan bank melalui suntikan modal. Nanti akan bersama BRI (Bank Rakyat Indonesia) juga. Jadi sekarang kita modal awal dulu, kan enggak bisa sekaligus, program-program lain nanti enggak bisa dianggarakan,” tuturnya. (red)